Sabtu, 07 Maret 2015

PENUMPANGAN BARUKU

Rabu malam, 04 februari 2015,
Malam inilah tubuh ku yang kurus ini resmi berbaring di kasur rumah sakit untuk pertama kalinya. Yah,aku yang kini berusia 14 tahun, baru kali ini tubuh ku terbaring lemah di ruang UGD, tepatnya di  Rumah Sakit Umum Tenriawaru setelah melewati masa sulitku beberapa kali mengeluarkan cairan dari mulutku ini. Yah hampir sepuluh kali cairan keluar. Disaat aku hendak mengambil air wudhu niat ku shalat maghrib,cairan pun kembali keluar. “tuhan jikalau memang hari ini engkau memintaku kembali padamu, ambilah aku secepatnya tuhan,,,sudah cukup rasa sakitku”ujar batinku.
Ayah ku membantuku berjalan ke tempat tidur. Setelah meminum secangkir air hangat,cairan pun kembali keluar.yah, hingga ibuku memutuskan untuk membawa ku ke RS.hati bagai tergores kaca setelah mendengar kata dokter” wah,,,harus di rawat ini bu!”
Astagfirullah,Ya Allah…
Waktu menunjukkan pukul 18.57..aku  dipindahkan ke bangsal anak perawatan 1 kamar 6.
Tak lama setelah aku berbaring, pasien baru masuk ke kamar ku. Seorang anak yang pikirku berusia 8 tanunan. Sepertinya ayahku mulai resh dengan keadaan rumah sakit. Maafkan aku yah…ibu ku berusaha menenangkan ku dan perlahan akupun mulai tertidur. Yah,,inilah malam pertamaku di penumpangan baruku. Keeseokan harinya,pagi-pagi dokter sudah datang memeriksa pasien, yah hatiku cukup senang, batinku berkata hari ini aku akan pulang.Namun, dokter berkata lain aku masih harus dirawat. Tak sadar air mata berlinangan dipipiku,hatiku terasa sangat pedih hingga linangan air mataku membasahi buku pelajaran Matematikaku yang saat itu kupegang. Usahaku menyembunyikan air mataku dari ibuku tak berhasil. Ibuku kembali menenangkanku..namun,kesedihanku tak berakhir,bagaimana tidak??sebenarnya hari ini aku ulangan matematika. Hari ini hari pertama Bimbel IPA dan BHS.INDONESIA. Waktu menunjukkan pukul 09.50, yah ini saatnya teman-temanku disekolah istirahat.dan setelah itu ulangan akan dilanjutkan. Tulisan Di buku pelajaran ku hampir saja tak terbaca akibat mataku yang berkaca-kaca. Setelah waktu makan siang, aku memutuskan untuk keluar kamar. Sungguh membosankan jika terus berbaring di dalam kamar. Berjalan keluar bersama tiang infus yang melekat ditanganku, perlahan aku mulai menghirup udara segar. Dengan keadaanku yang sangat lemah, aku duduk di kursi kayu depan pintu kamar. Dari jauh nampak pemandangan yang begitu indah. Cuaca yang saat itu mendung, angin membawa sepoi-sepoi daun pisang. Rambut tebal ku yang kuurai saat itu, hendak terbang terbawa angin. Terpancar sebuah senyum dipipiku menikmati indahnya pemandangan di penumpangan baruku. Sebuah tempat yang awalnya kuduga sangat membosankan, tak ada kehidupan bahkan penuh dengan jeritan kesedihan. Namun, itu semua hanyalah khayalanku semata. Tak lama setelah menikmati indahnya pemandangan, langit pun kembali cerah. Dari dalam kamarku, terdengar suara handpone ku berbunyi pertanda seorang sedang menelponku. Dengan suara yang agak lemah aku angkat telpon itu,” Halo,,assalamualaikum..”
“ halo Ayu???Di Kamar mana dirawat??”suara balasan terdengar dari balik telepone.” Dengan siapa ini??”.”Nilna,kami ingin menjengukmu, Di kamar berapa??..” Apa??? Bangsal anak perawatan 1 kamar 6” jawabku heran dan terbata-bata”ok..”tuttutut…telepone pun berakhir..Aku memutuskan untuk masuk ke kamar menantikan kedatangan sahabatku..
Tak lama setelah itu, mereka pun datang. Sore itu,  kamarku penuh dengan canda tawa. Bahkan pasien sekamarku itu menjadi heran akibat tingkah konyol mereka. Yah,,,merekalah Nilna,Ihsan,Arifah,Awaliah,Diah,fatur,marwa, nismel,Nisa, Fitri,Dandung Dan Juga Adit. Terima kasih sudah mengembalikan senyumku kawan, terimakasih telah memberiku lembar senyuman yang baru. Matahari sudah condong ke arah barat, pertanda malam sudah hampir tiba, mereka memutuskan untuk pamit dan tingkah pamitnya itulah yang kembali menimbulkan tawa yang keras. Setelah mereka pulang, aku kembali melihat foto-foto di hp ku yg baru saja kami lakukan. Hingga tak sadar air mataku kembali berjatuhan.
Matahari berganti bulan,cerah berganti redup,,tak terasa sudah 2 malam aku berada di tempat ini. Kupegangnya kertas hafalanku yang batas waktunya terakhir pada hari jum’at. Yah,,,menghafal materi dan bacaan di tempat tidur cukup sulit. Malam itu, kesedihanku tenggelam setelah kedatangan teman-teman ibuku yang juga sangat heboh.kertas hafalanku tak lepas dari tanganku..” hmhmhm..masih sempat ki belajar nak??? Kalau orang sakit itu, harus benar-benar istirahat..” ujar salah satu teman ibuku. Aku hanya melemparkan senyumku.
Keesokan harinya,tak terasa sudah 5 cairan infus masuk kedalam tubuhku. seperti biasa,pagi-pagi dokter sudah datang memeriksa pasiennya. “Sudah bisa pulang kan dok??” Tanya ibuku yang selalu setia menemaniku.” Wah,,sabar-sabar dulu yah bu..besok baru bisa pulang ini”jawab dokter.ibuku kembali melemparkan senyumnya untuk ku. Sontak, aku langsung berbalik badan kemudian lagi-lagi aku meneteskan air mataku, sudah berapa kali aku menangis?? Berapa lama lagi saya disini dokter???tugas sekolahku banyak dokter, tidak sebanding dengan banyaknya pasien yang dokter periksa.
Dari bilik sebelah kamarku, terdengar jeritan seorang anak bayi,,”Doktel..pulang…saya mau pulang doktel…mamaaa…” yah jeritan itu pula lah yang ingin kuteriakkan..” dokter,, aku mau pulang dokter…Cukup lama sudah saya berbaring disini dok,,, Dokteeeeerrr…. Saya mau pulang dokter ..” tak henti-hentinya batinku menjerit begitupun linangan air mataku. Bantal kesayanganku yang saat itu kupeluk,ikut basah akibat air mataku. Air mataku terhenti ketika seorang perawat masuk. Ia akan mengambil sampel darah ku untuk di uji di laboratorium. Uuuh…melihat jarum suntik yang akan masuk di tanganku, aku menjerit ketakutan seraya berkata” kak, tidak sakit kan??”.”Tidak dik,,tahan,sebentar saja..” sambil memasukkan jarum suntik.!,,Aaduuuhh..”jeritku.
Disaat jam besuk tiba, 2 orang mahasiswa ayahku datang menjengukku, tak lama setelah kedatangannya, seorang perawat kembali masuk dan berkata” atas nama Ayu Annisa sudah boleh sekarang, hubungi perawat kalau suntik mau dibuka”.. Wahhh….senangnya Hatiku..!!Alhamdulillah ya Allah terima kasih telah mengabulkan do’a ku. Ibuku memutuskan untuk segera pulang dan memanggil suster untuk membuka infus ku. Yah.,, tak terasa setelah 2 hari berada di RS ada 5 cairan infus yang masuk dalam tubuhku yang kecil ini. Saat itu, waktu menunjukkan jam 5 sore. Yah, disaat senja hendak tenggelam, aku sudah meninggalkan tempat penumpanganku sekaligus tempatku untuk istirahat selama 2 hari. Selamat tinggal kamar 6, terima kasih telah memberiku pengalaman baru. Pengalaman yang takkan terlupakan dalam hidupku.Yah, 06 februari 2015, aku resmi keluar dari Rumah Sakit.
Selamat Tinggal RUMAH PENUMPANGANKU.