Rabu malam, 04
februari 2015,
Malam inilah tubuh
ku yang kurus ini resmi berbaring di kasur rumah sakit untuk pertama kalinya.
Yah,aku yang kini berusia 14 tahun, baru kali ini tubuh ku terbaring lemah di
ruang UGD, tepatnya di Rumah Sakit Umum Tenriawaru
setelah melewati masa sulitku beberapa kali mengeluarkan cairan dari mulutku
ini. Yah hampir sepuluh kali cairan keluar. Disaat aku hendak mengambil air
wudhu niat ku shalat maghrib,cairan pun kembali keluar. “tuhan jikalau memang
hari ini engkau memintaku kembali padamu, ambilah aku secepatnya tuhan,,,sudah
cukup rasa sakitku”ujar batinku.
Ayah ku membantuku
berjalan ke tempat tidur. Setelah meminum secangkir air hangat,cairan pun
kembali keluar.yah, hingga ibuku memutuskan untuk membawa ku ke RS.hati bagai
tergores kaca setelah mendengar kata dokter” wah,,,harus di rawat ini bu!”
Astagfirullah,Ya
Allah…
Waktu menunjukkan
pukul 18.57..aku dipindahkan ke bangsal
anak perawatan 1 kamar 6.
Tak lama setelah
aku berbaring, pasien baru masuk ke kamar ku. Seorang anak yang pikirku berusia
8 tanunan. Sepertinya ayahku mulai resh dengan keadaan rumah sakit. Maafkan aku
yah…ibu ku berusaha menenangkan ku dan perlahan akupun mulai tertidur.
Yah,,inilah malam pertamaku di penumpangan baruku. Keeseokan harinya,pagi-pagi
dokter sudah datang memeriksa pasien, yah hatiku cukup senang, batinku berkata
hari ini aku akan pulang.Namun, dokter berkata lain aku masih harus dirawat.
Tak sadar air mata berlinangan dipipiku,hatiku terasa sangat pedih hingga
linangan air mataku membasahi buku pelajaran Matematikaku yang saat itu
kupegang. Usahaku menyembunyikan air mataku dari ibuku tak berhasil. Ibuku
kembali menenangkanku..namun,kesedihanku tak berakhir,bagaimana
tidak??sebenarnya hari ini aku ulangan matematika. Hari ini hari pertama Bimbel
IPA dan BHS.INDONESIA. Waktu menunjukkan pukul 09.50, yah ini saatnya
teman-temanku disekolah istirahat.dan setelah itu ulangan akan dilanjutkan.
Tulisan Di buku pelajaran ku hampir saja tak terbaca akibat mataku yang
berkaca-kaca. Setelah waktu makan siang, aku memutuskan untuk keluar kamar.
Sungguh membosankan jika terus berbaring di dalam kamar. Berjalan keluar
bersama tiang infus yang melekat ditanganku, perlahan aku mulai menghirup udara
segar. Dengan keadaanku yang sangat lemah, aku duduk di kursi kayu depan pintu
kamar. Dari jauh nampak pemandangan yang begitu indah. Cuaca yang saat itu
mendung, angin membawa sepoi-sepoi daun pisang. Rambut tebal ku yang kuurai
saat itu, hendak terbang terbawa angin. Terpancar sebuah senyum dipipiku
menikmati indahnya pemandangan di penumpangan baruku. Sebuah tempat yang
awalnya kuduga sangat membosankan, tak ada kehidupan bahkan penuh dengan
jeritan kesedihan. Namun, itu semua hanyalah khayalanku semata. Tak lama
setelah menikmati indahnya pemandangan, langit pun kembali cerah. Dari dalam
kamarku, terdengar suara handpone ku berbunyi pertanda seorang sedang
menelponku. Dengan suara yang agak lemah aku angkat telpon itu,”
Halo,,assalamualaikum..”
“ halo Ayu???Di
Kamar mana dirawat??”suara balasan terdengar dari balik telepone.” Dengan siapa
ini??”.”Nilna,kami ingin menjengukmu, Di kamar berapa??..” Apa??? Bangsal anak
perawatan 1 kamar 6” jawabku heran dan terbata-bata”ok..”tuttutut…telepone pun
berakhir..Aku memutuskan untuk masuk ke kamar menantikan kedatangan sahabatku..
Tak lama setelah
itu, mereka pun datang. Sore itu,
kamarku penuh dengan canda tawa. Bahkan pasien sekamarku itu menjadi
heran akibat tingkah konyol mereka. Yah,,,merekalah
Nilna,Ihsan,Arifah,Awaliah,Diah,fatur,marwa, nismel,Nisa, Fitri,Dandung Dan
Juga Adit. Terima kasih sudah mengembalikan senyumku kawan, terimakasih telah
memberiku lembar senyuman yang baru. Matahari sudah condong ke arah barat,
pertanda malam sudah hampir tiba, mereka memutuskan untuk pamit dan tingkah
pamitnya itulah yang kembali menimbulkan tawa yang keras. Setelah mereka
pulang, aku kembali melihat foto-foto di hp ku yg baru saja kami lakukan.
Hingga tak sadar air mataku kembali berjatuhan.
Matahari berganti
bulan,cerah berganti redup,,tak terasa sudah 2 malam aku berada di tempat ini.
Kupegangnya kertas hafalanku yang batas waktunya terakhir pada hari jum’at.
Yah,,,menghafal materi dan bacaan di tempat tidur cukup sulit. Malam itu,
kesedihanku tenggelam setelah kedatangan teman-teman ibuku yang juga sangat heboh.kertas
hafalanku tak lepas dari tanganku..” hmhmhm..masih sempat ki belajar nak???
Kalau orang sakit itu, harus benar-benar istirahat..” ujar salah satu teman
ibuku. Aku hanya melemparkan senyumku.
Keesokan harinya,tak
terasa sudah 5 cairan infus masuk kedalam tubuhku. seperti biasa,pagi-pagi
dokter sudah datang memeriksa pasiennya. “Sudah bisa pulang kan dok??” Tanya
ibuku yang selalu setia menemaniku.” Wah,,sabar-sabar dulu yah bu..besok baru
bisa pulang ini”jawab dokter.ibuku kembali melemparkan senyumnya untuk ku.
Sontak, aku langsung berbalik badan kemudian lagi-lagi aku meneteskan air
mataku, sudah berapa kali aku menangis?? Berapa lama lagi saya disini
dokter???tugas sekolahku banyak dokter, tidak sebanding dengan banyaknya pasien
yang dokter periksa.
Dari bilik sebelah
kamarku, terdengar jeritan seorang anak bayi,,”Doktel..pulang…saya mau pulang
doktel…mamaaa…” yah jeritan itu pula lah yang ingin kuteriakkan..” dokter,, aku
mau pulang dokter…Cukup lama sudah saya berbaring disini dok,,, Dokteeeeerrr….
Saya mau pulang dokter ..” tak henti-hentinya batinku menjerit begitupun
linangan air mataku. Bantal kesayanganku yang saat itu kupeluk,ikut basah
akibat air mataku. Air mataku terhenti ketika seorang perawat masuk. Ia akan
mengambil sampel darah ku untuk di uji di laboratorium. Uuuh…melihat jarum
suntik yang akan masuk di tanganku, aku menjerit ketakutan seraya berkata” kak,
tidak sakit kan??”.”Tidak dik,,tahan,sebentar saja..” sambil memasukkan jarum
suntik.!,,Aaduuuhh..”jeritku.
Disaat jam besuk
tiba, 2 orang mahasiswa ayahku datang menjengukku, tak lama setelah
kedatangannya, seorang perawat kembali masuk dan berkata” atas nama Ayu Annisa
sudah boleh sekarang, hubungi perawat kalau suntik mau dibuka”..
Wahhh….senangnya Hatiku..!!Alhamdulillah ya Allah terima kasih telah
mengabulkan do’a ku. Ibuku memutuskan untuk segera pulang dan memanggil suster
untuk membuka infus ku. Yah.,, tak terasa setelah 2 hari berada di RS ada 5
cairan infus yang masuk dalam tubuhku yang kecil ini. Saat itu, waktu menunjukkan
jam 5 sore. Yah, disaat senja hendak tenggelam, aku sudah meninggalkan tempat
penumpanganku sekaligus tempatku untuk istirahat selama 2 hari. Selamat tinggal
kamar 6, terima kasih telah memberiku pengalaman baru. Pengalaman yang takkan
terlupakan dalam hidupku.Yah, 06 februari 2015, aku resmi keluar dari Rumah
Sakit.
Selamat Tinggal RUMAH PENUMPANGANKU.
semoga pengalaman ini bisa jadi sebuah pelajaraan agar selalu mengingat Kesehatan itu sangat berharga,,,...
BalasHapusterimakasih kawan...,
BalasHapus